Minggu, 06 September 2015

Berbakti kepada kedua orang tua




Berbakti kepada kedua orang tua merupakan perkara yang tidak semua orang bisa melakukannya. Mengapa demikian, karena di kenyataan masyarakat tak sedikit orang yang durhaka kepada orang tuanya dikarenakan berbagai alasan. Padahal di dalam islam banyak dijelaskan tentang kewajiban-kewajiban anak agar tetap berbakti kepada kedua orang tuanya baik di dalam Alquran maupun Alhadist.
Allah berfirman (artinya), “Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” (QS. Al-Isra’:23)

Suatu ketika ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dia bersama seorang laki-laki lanjut usia. Rasulullah bertanya, “Siapakah orang yang bersamamu?” Maka jawab laki-laki itu, “Ini ayahku”. Rasulullah kemudian bersabda, “Janganlah kamu berjalan di depannya, janganlah kamu duduk sebelum dia duduk, dan janganlah kamu memanggil namanya dengan sembarangan serta janganlah kamu menjadi penyebab dia mendapat cacian dari orang lain.” (Imam Ath-Thabari dalam kitab Al-Ausath).

Demikianlah betapa islam memandang mulia orang tua kita, hal ini sesuai dengan betapa banyaknya pengorbanan yang telah orang tua kita lakukan untuk kita. Di dalam hadist lain dijelaskan bahwa berbakti kepada orang tua tidak hanya ketika kedua orang tua kita hidup, bahkan sampai meninggalpun kita masih bisa berbakti kepada kedua orang tua kita. Suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang bagaimana caranya berbakti kepada orang tua ketika suda meninggal. Maka Rasulullah bersabda, “Yakni dengan mengirim doa (mendo’akan) dan memohonkan ampunan. Menepati janji dan nadzar yang pernah diikrarkan kedua orang tua, memelihara hubungan silaturahim sera memuliakan kawan dan kerabat orang taumu.”

Jangan sampai kita durhaka terhadap kedua orang tua kita, karena itu termasuk dosa besar. “Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan ‘ah’ kepada orang tua.” (QS. Al-Isra’ : 23). Barangsiapa membuat hati orang tua sedih, berarti dia telah durhaka kepadanya.” (HR. al Bukhari). Termasuk perbuatan durhaka seseorang yang membelalakkan matanya karena marah.” (HR ath Thabrani).
Dalam hadist lain Rasulullah menyuruh kita agar senantiasa menghormati kedua orang tua kita. “Seorang muslim yang mempunyai kedua orang tua yang muslim, kemudian ia senantiasa berlaku baik kepadanya, maka Allah berkenan membukakan dua pintu surga baginya. Kalau ia memiliki satu orang tua saja, maka ia akan mendapatkan satu pintu surga terbuka. Dan kalau ia membuat kemurkaan kedua orang tua maka Allah tidak ridha kepada-Nya.” Maka ada seorang bertanya, “Walaupun keduanya berlaku zhalim kepadanya?” Jawab Rasulullah, “Ya, sekalipun keduanya menzhaliminya.” (HR. al Bukhari).



Akan tetapi kita tidak dianjurkan berbakti kepada orang tua bilamana kita berbakti untuk kesyirikan kepada Allah SWT. Rasulullah bersabda,”Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiyat kepada Allah.” (HR. Ahmad). Dalam ayat Al-quran dijelaskan, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman:15).
Demikianlah sedikit ulasan tentang berbakti kepada kedua orang tua yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua dan semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita untuk melaksanakannya. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, tunjukkanlah cinta, sayang, hormat, dan bakti kita kepada keduanya, hanya untuk satu tujuan: meraih cinta, ampunan, pahala, dan ridha-Nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar