Berbakti
kepada kedua orang tua merupakan perkara yang tidak semua orang bisa
melakukannya. Mengapa demikian, karena di kenyataan masyarakat tak sedikit
orang yang durhaka kepada orang tuanya dikarenakan berbagai alasan. Padahal di
dalam islam banyak dijelaskan tentang kewajiban-kewajiban anak agar tetap
berbakti kepada kedua orang tuanya baik di dalam Alquran maupun Alhadist.
Allah
berfirman (artinya), “Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” (QS.
Al-Isra’:23)
Suatu
ketika ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Dia bersama seorang laki-laki lanjut usia. Rasulullah bertanya,
“Siapakah orang yang bersamamu?” Maka jawab laki-laki itu, “Ini ayahku”.
Rasulullah kemudian bersabda, “Janganlah kamu berjalan di depannya, janganlah
kamu duduk sebelum dia duduk, dan janganlah kamu memanggil namanya dengan
sembarangan serta janganlah kamu menjadi penyebab dia mendapat cacian dari
orang lain.” (Imam Ath-Thabari dalam kitab Al-Ausath).
Demikianlah
betapa islam memandang mulia orang tua kita, hal ini sesuai dengan betapa
banyaknya pengorbanan yang telah orang tua kita lakukan untuk kita. Di dalam
hadist lain dijelaskan bahwa berbakti kepada orang tua tidak hanya ketika kedua
orang tua kita hidup, bahkan sampai meninggalpun kita masih bisa berbakti
kepada kedua orang tua kita. Suatu hari seorang sahabat bertanya kepada
Rasulullah tentang bagaimana caranya berbakti kepada orang tua ketika suda
meninggal. Maka Rasulullah bersabda, “Yakni dengan mengirim doa (mendo’akan)
dan memohonkan ampunan. Menepati janji dan nadzar yang pernah diikrarkan kedua
orang tua, memelihara hubungan silaturahim sera memuliakan kawan dan kerabat
orang taumu.”
Jangan sampai kita durhaka terhadap
kedua orang tua kita, karena itu termasuk dosa besar. “Dan janganlah
sekali-kali kamu mengatakan ‘ah’ kepada orang tua.” (QS. Al-Isra’ : 23). Barangsiapa
membuat hati orang tua sedih, berarti dia telah durhaka kepadanya.” (HR. al
Bukhari). Termasuk
perbuatan durhaka seseorang yang membelalakkan matanya karena marah.” (HR ath
Thabrani).
Dalam hadist lain Rasulullah menyuruh
kita agar senantiasa menghormati kedua orang tua kita. “Seorang muslim yang
mempunyai kedua orang tua yang muslim, kemudian ia senantiasa berlaku baik
kepadanya, maka Allah berkenan membukakan dua pintu surga baginya. Kalau ia
memiliki satu orang tua saja, maka ia akan mendapatkan satu pintu surga
terbuka. Dan kalau ia membuat kemurkaan kedua orang tua maka Allah tidak ridha
kepada-Nya.” Maka ada seorang bertanya, “Walaupun keduanya berlaku zhalim
kepadanya?” Jawab Rasulullah, “Ya, sekalipun keduanya menzhaliminya.” (HR. al
Bukhari).
Akan
tetapi kita tidak dianjurkan berbakti kepada orang tua bilamana kita berbakti
untuk kesyirikan kepada Allah SWT. Rasulullah bersabda,”Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam
bermaksiyat kepada Allah.” (HR. Ahmad). Dalam ayat Al-quran dijelaskan, “Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman:15).
Demikianlah sedikit ulasan tentang
berbakti kepada kedua orang tua yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua dan semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita untuk
melaksanakannya. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, tunjukkanlah cinta,
sayang, hormat, dan bakti kita kepada keduanya, hanya untuk satu tujuan: meraih
cinta, ampunan, pahala, dan ridha-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar