Assalamu Alaikum wr wb. Nabi Yahya AS adalah Anak
dari Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS
dilahirkan saat orang tuanya telah berusia senja, Nabi Yahya AS yang
lahir pada tahun 7 SM merupakan anak satu- satunya Nabi Zakaria yang
juga merupakan keturunan langsung dari Nabi-Nabi yaitu Nabi Sulaiman AS. Sejak kecil, Nabi Yahya AS
sudah diajari oleh ayahnya tentang ajaran- ajaran yang terkandung dalam kitab
Taurat dan Zabur. Nabi Yahya diangkat Allah SWT menjadi Nabi dan
Rasul pada tahun 27 M. Beliau membantu ayahnya dalam berdakwah dengan
mengingatkan kaumnya dan para pemimpin Bani Israil yang melanggar hukum Taurat.
Ia sangat berani menegakkan kebenaran dan menerapkan hukum agama dengan tegas.
Ia juga selalu menganjurkan agar kaumnya yang berdosa segera bertaubat.
Pertaubatan ini ditandai dengan dipermandikan atau dibaptiskan di sungai
Yordan. Karena itu, Yahya dijuluki al-Ma'madan (Pembaptis). Hingga
sekarang, upacara pembaptisan ini masih dilakukan oleh umat Kristiani.
Sebelum kelahiran Yahya, Nabi Zakaria sudah diberitahu tentang putranya yang akan membenarkan Firman Allah SWT mengenai kedatangan Nabi Isa AS : “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya) : “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”. (QS. Ali Imran :39). Di kemudian hari Nabi Yahya yang membaptis Nabi Isa AS dan membenarkan risalah atau syariat yang dibawanya. Namun Nabi Yahya tidak sempat ikut membela risalah itu karena tewas dibunuh oleh Raja Herodus.
Nabi Yahya AS hidup pada saat Yerussalem berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi (4 SM - 39 M) dengan Herodus sebagai penguasa setempat. Suatu ketika Raja Herodus berencana menikahi anak tirinya, Herodia. Tapi Yahya mengetahui rencana itu. Maka ia segera mengeluarkan fatwa larangan, karena menurut hukum Taurat, anak tiri haram dinikahi. Tapi Herodia tidak ingin pernikahannya gagal. Maka ia meminta Raja Herodus membunuh Yahya. Raja Herodus segera menangkap Yahya dan memasukkannya ke penjara. Akhirnya Yahya dibunuh oleh Raja Herodus untuk memenuhi permintaan kekasihnya itu.
Di dalam Al-Quran Nabi Yahya AS tidak banyak diceritakan, hanya dijelaskan beliau dikaruniai hikmah dan ilmu semasa kecil. Beliau hormat pada orang tuanya, dan tidak sombong atau pun durhaka. Beliau pintar dan tajam pemikirannya, beribadah siang malam. Di kalangan bani Israil, beliau dikenal sebagai ahli agama dan hafal Taurat.
Kisah Nabi
Yahya AS Saat berdialog dengan Iblis
Pada suatu hari, datanglah iblis menghadap Nabi Yahya as dan
dia berkata :
·
Iblis : "Wahai Nabi Yahya,
aku ingin memberimu nasehat".
·
Nabi Yahya
AS : "Kamu berdusta. Kamu jangan
menasehati aku, tetapi beritahukan kepadaku tentang anak cucu Nabi Adam AS”.
·
Iblis : "Anak cucu Adam itu
menurut asal ada tiga golongan, yaitu: (1) Golongan yang paling keras terhadap
golongan kami, Bila saya menemukan kesempatan untuk menggodanya, maka
kesempatan itu tidak bisa saya manfaatkan sehingga kami tidak memperoleh
apa-apa dari mereka. (2) Golongan yang kami kuasai, Mereka ini ditangan kami
tidak ubahnya seperti bola di tangan para anak-anak kami yang kapan saja bisa
dimainkan. Kami puas atas mereka. (3) Golongan orang-orang seperti Anda, Mereka
ini oleh Allah SWT dilindungi sehingga saya tidak dapat menembus mereka.
·
Nabi Yahya
as : "Kalau begitu, apakah kamu
mampu menggoda saya ?"
·
Iblis : "Tidak, tapi hanya
sekali saja saya mampu menggoda anda. Yaitu ketika anda menghadapi makanan,
lalu anda memakan makanan itu sekenyang-kenyangnya sampai anda tertidur pada
waktu itu juga. Saat itu anda tidak melakukan shalat malam seperti pada
malam-malam sebelumnya”.
Karena Iblis tidak mampu menggoda Nabi Yahya AS, maka
iblis pun pergi untuk kembali nanti. Iblis berfikir, mungkin di kesempatan lain
bisa menggoda Nabi Yahya AS. Iblis mendatangi Nabi Yahya AS lagi,
dan kali ini iblis tengah memperlihatkan dirinya dengan beberapa barang yang
tergantung.
Dan terjadilah dialog lagi dengan mereka.
Dan terjadilah dialog lagi dengan mereka.
·
Nabi Yahya
AS : "Apakah barang-barang yang
tergantung itu, wahai Iblis laknatullah ?"
·
Iblis : "Ini adalah beberapa
syahwat yang saya dapat dari anak Adam”.
·
Nabi Yahya
AS : "Apakah aku juga ada
(syahwat) ?"
·
Iblis : "Kadang-kadang Anda
kebanyakan makan (maksudnya sekali itu saja hingga Beliau tertidur), lalu Anda
berat untuk menjalankan shalat dan dzikir kepada Allah SWT."
·
Nabi Yahya
AS : "Apakah ada yang lain?"
·
Iblis : "Tidak ada. Wallahi
tidak ada." (Ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul itu benar-benar
dilindungi oleh Allah SWT dari perbuatan dosa).
·
Nabi Yahya
AS : "Ketahuilah wahai Iblis,
sesungguhnya Allah SWT tidak akan memenuhkan perut saya dari berbagai
makanan."
·
Iblis : "Saya rasa demikian.
Saya pun juga begitu, saya tidak akan memberi nasehat kepada anak cucu
Adam".
Sekian dan semoga Kisah Nabi Yahya AS menjadi
pembelajaran bagi kita, Wassalamu Alaikum wr wb !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar