Jumat, 24 November 2017

Kehidupan Sehari-hari Orang Beriman




Dalam kehidupan setiap hari orang beriman selalu dalam petunjuk yang telah Allah firmankan dalam Alquran. Mereka selalu berusaha mengamalkan apa yang mereka pelajari dalam ayat-ayat Alquran. Dalam segala perbuatannya sejak bangun di pagi hari sampai tidur di malam hari, dia berniat untuk berpikir, berbicara, dan bertindak berdasarkan ajaran Al Qur’an. Kehidupan yang penuh pengabdian seperti ini seperti dalam perintah Allah SWT dalam firman-Nya. 

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al An'am, 6:162)

Tetapi ada orang yang berpikir bahwa agama hanyalah meliputi ritual yang terbatas pada waktu-waktu tertentu—bahwa hidup hanya terdiri atas waktu sholat dan waktu lainnya. Mereka memikirkan Allah dan hidup setelah mati hanya di saat mereka berdoa, berpuasa, bersedekah, atau naik haji ke Mekah. Di waktu lain mereka tenggelam dalam urusan dunia. Hidup di dunia ini bagi mereka adalah perjuangan tanpa arah yang jelas. Orang semacam itu hampir memisahkan diri dari Al Qur’an sepenuhnya dan memiliki tujuan sendiri dalam hidup, pemahaman sendiri mengenai akhlak, pandangan sendiri mengenai dunia dan pedoman nilainya. Mereka tidak mengerti apa arti ajaran Al Qur’an sebenarnya.
Seseorang yang melaksanakan ajaran Al Qur’an dan mengikuti Sunnah Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup tentu akan menjalani hidup yang sangat berbeda dengan orang yang bermental seperti kita sebutkan tadi. Orang ini tidak akan lupa bahwa dia adalah bagian dari takdir yang Allah telah tetapkan atasnya dan akan menjalani hidupnya dengan percaya dan berserah diri pada-Nya. Dengan demikian, dia akan tahu bahwa dia tidak perlu khawatir, sedih, takut, resah, pesimis atau tertekan; atau dikuasi oleh kepanikan pada saat kesulitan menghadang. Dia akan menghadapi semua yang datang kepadanya dengan cara yang Allah tunjukkan dan izinkan. Semua perkataan, keputusan, dan tindakannya menunjukkan bahwa dia hidup sesuai dengan Sunnah yang merupakan kerangka pengamalan dari ajaran Al Qur’an. Baik di saat sedang berjalan, menyantap hidangan, pergi ke sekolah, menuntut ilmu, bekerja, berolah raga, mengobrol, menonton televisi, atau mendengarkan musik, dia sadar bahwa dia bertanggung jawab menjalankan hidupnya sesuai dengan rida Allah. Dia menyelesaikan semua urusan sesuai amanat yang diembannya dengan sebaik-baiknya, sekaligus berpikir bagaimana meraih rida Allah dalam urusan yang dikerjakannya. Dia tidak pernah bertindak dengan cara yang tidak diperkenankan oleh Al Qur’an dan berlawanan dengan Sunnah.

Selasa, 21 November 2017

Cara mencari ridho Allah




Jika kita bisa mendapatkan Ridho Allah maka kita akan diberi oleh Allah tambahan kenikmatan, pahala, dan ditinggikan derajat kemuliaan kita. Maka dari itu kita sebagai orang yang beriman harus  berlomba-lomba untuk mendapatkan ridho-Nya. Ada banyak sekali cara untuk meraih ridho-Nya, tapi berikut ini saya hanya akan menuliskan 5 cara meraih Ridho-Nya.

     1.      Membaca Alquran
Ada banyak sekali manfaat membaca Alquran Selain mendapatkan pahala dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman, Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad bersabda :
"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya" HR. Muslim, No. 49.”
     2.      Berakhlak yang Baik
Mendapatkan ridho-Nya supaya kita bisa menggapai jannah-Nya juga bisa dengan kita berakhlak baik, hal ini berdasar dalam sebuah hadist,
"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003.
     3.      Sabar
“sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfaal:46).
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa Allah akan selalu bersama orang-orang yang sabar, dengan demikian orang yang sabar akan otomatis mendapatkan keridhoaan dari Allah.
Dalam sebuah hadist juga dijelaskan.
"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.
     4.      Shalat Lima Waktu
Selain itu untuk mendapatkan Ridho Allah kita harus melaksanakan shalat lima waktu. Di dalam sebuah hadist dijelaskan.
"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228.
     5.      Jujur
Selain itu jujur juga merupakan salah satu sebab mendapatkan ridho Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadist.
"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan jalan menuju surga" HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim., No. 2607.
     6.      Taubat
Untuk mendapatkan Ridhonya kita harus bertaubat, seperti dijelaskan dalam sebuah hadist.
Muslim, No. 2703. "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ketenggorokan".
     7.      Senantiasa Mengingat Allah
Dengan kita mengingat Allah maka Allah juga akan senantiasa mengingat kita, dan kita senantiasa mendapatkan rahmat dan ridho-Nya.
"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))" HR. At Turmidzi, No. 3347.

Kamis, 16 November 2017

Alquran sebagai pedoman hidup





Sebagaimana kita ketahui bahwa alquran adalah kitab suci agama kita yang menjadi petunjuk bagi kita yang beriman. Dalam firman-firman-Nya Allah memberikan jawaban yang paling sempurna dan masuk akal bagi manusia atas segala permasalahan hidup yang dialami manusia. Seperti firman-Nya dalam sebuah ayat.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS Yusuf, 12:111)
Juga dalam ayat yang lain Allah menjelaskan,
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS An Nahl, 16:89)
Orang yang beriman mengatur seluruh hidupnya sesuai dengan Al Qur’an dan berjuang untuk melaksanakan dengan hati-hati setiap hari apa yang telah dia baca dan pelajari dari ayat-ayat Al Qur’an. Dalam segala perbuatannya sejak bangun di pagi hari sampai tidur di malam hari, dia berniat untuk berpikir, berbicara, dan bertindak berdasarkan ajaran Al Qur’an. Allah menunjukkan dalam Al Qur’an bahwa pengabdian seperti ini menjadi ciri utama seluruh kehidupan orang beriman. Seperti yang Allah jelaskan dalam firman-Nya.
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al An'am, 6:162)
Seseorang yang melaksanakan ajaran Al Qur’an dan mengikuti Sunnah Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup tentu akan menjalani hidupnya dengan percaya dan berserah diri pada-Nya, Orang ini tidak akan lupa bahwa dia adalah bagian dari takdir yang Allah telah tetapkan atasnya.
Dengan demikian, dia akan tahu bahwa dia tidak perlu khawatir, sedih, takut, resah, pesimis atau tertekan; atau dikuasi oleh kepanikan pada saat kesulitan menghadang. Dia akan menghadapi semua yang datang kepadanya dengan cara yang Allah tunjukkan dan izinkan. Semua perkataan, keputusan, dan tindakannya menunjukkan bahwa dia hidup sesuai dengan Sunnah yang merupakan kerangka pengamalan dari ajaran Al Qur’an.