Selasa, 29 April 2014

Kisah Abu Bakar as Shidiq


“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Fath 29]
Abu bakar adalah saudagar yang sangat kaya pada masanya, dan beliau juga berasal dari keluarga bangsawan yang sangat dihormati oleh masyarakat quraisy.
Abu bakar adalah orang muslim pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia termasuk keturunan suku quraisy, beliau lahir di tahun 572 masehi, dua tahun setelah Nabi Muhammad SAW lahir. Nama asli beliau adalah Abdullah bin Kuhafah Al-Tamimi. Abu Bakar adalah gelar yang diberikan Rasulullah karena beliau adalah orang yang pertama kali bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Sedangkan ash siddiq juga merupakan gelar yang diberikan Rasulullah yang artinya “amat membenarkan”. Beliaulah orang yang paling cepat membenarkan tentang peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Rasulullah.
Abu Bakar dan Nabi Muhammad merupakan sahabat sejak remaja, sejak kecil beliau memang sudah memiliki sifat-sifat yang mulia yaitu baik, jujur, dan lemah lembut. Sehingga beliau banyak disenangi oleh masyarakat pada waktu itu. Setelah dewasa beliau memilih jalannya untuk menjadi seorang saudagar dan pedagang, karena kejujurannya beliau menjadi seorang pedagang yang sukses dan kaya raya. Akan tetapi beliau juga terkenal dengan kedermawanannya. Sehingga setelah memeluk Islam beliau hampir menyumbangkan seluruh kekayaannya untuk menyebar kepentingan agama Islam.
Penduduk arab mengenal abu bakar r.a adalah orang yang baik, berani, kuat pendirian, juga seorang yang penyabar. Disamping itu beliau juga tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang biasa dilakukan penduduk arab pada masa jahiliyah.
Abu bakar r.a mempunyai beberapa keutamaan dari pada sahabat Rasulullah yang lain. Diantaranya adalah beliau pernah menemani Rasulullah saat berhijrah ke Madinah. Lalu keutamaan yang lain adalah terdapat dalam sebuah hadist : Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh umat, akan lebih berat keimanan Abu Bakar”. Selain itu Abu bakar merupakan sahabat Nabi yang paling dalam ilmunya. Abu bakar r.a juga adalah sahabat yang paling dicintai oleh Nabi Muhammad SAW. Abu bakar juga merupakan orang yang telah dijamin surga walaupun masih hidup di dunia.
Beliau terkenal sebagai seorang yang sangat dermawan, berikut adalah beberapa kedermawanan Abu Bakar Ash Shidiq :
1.      Saat berhijrah bersama Rasulullah beliau membawa semua hartanya untuk bekal perjalanan, dan tidak meninggalkan apapun untuk keluarganya di rumah.
2.      Dengan hartanya beliau juga sering membebaskan orang-orang yang ditawan, ditangkap dan disiksa dari kalangan orang muslim.
3.      Ketika ada perintah untuk mengeluarkan sedekah Abu bakar mengeluarkan semua harta miliknya tanpa menyisakan sedikitpun untuk keluarganya.

Begitu besar sifat kedermawanan Abu Bakar sampai Rasulullah pernah bersabda : “Tidak seorangpun yang memberi bantuan kepada kami kecuali telah kami beri balasan yang sesuai dengan apa yang mereka berikan, kecuali Abu Bakar. Karena dia memiliki bantuan yang hanya di balas oleh Allah Subhanahu Wata’ala pada hari kiamat dan tidak ada yang memberikan hartanya melebihi apa yang di berikan oleh Abu Bakar”.

Itulah sedikit tentang kisah Abu Bakar, bahkan ada yang mengatakan kalau Abu bakar adalah manusia paling mulia setelah para Nabi dan Rasul. Semoga bias dijadikan pelajaran bagi kita yang masih hidup. Beliau meninggal pada tanggal 21 Jumadil Akhir 13 H atau 23 Agustus 634 di Madinah, dan dimakamkan di samping makam Rasulullah dekat Masjid Nabawi.

Rabu, 23 April 2014

Rukun Islam




Rukun islam adalah unsur azazi bagi agama islam, di dalamnya terkandung perkara-perkara yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim. Rukun Islam ada 5 jumlahnya, jika sudah melaksanakan kelima rukun ini, maka sudah sempurnalah keislaman seorang muslim. Kelima rukun tersebut adalah :
1.      Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah ( mengucapkan 2 kalimat sahadat ).
2.      Mendirikan shalat.
3.      Membayar zakat. 
4.      Berpuasa di bulan Ramadhan
5.      Menunaikan ibadah haji.
Berikut penjelasan kelima rukun islam tersebut
1.      Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah ( mengucapkan 2 kalimat sahadat ).
Dalam kalimat diatas terdapat dua kesaksian, yang pertama bersaksi tiada Tuhan selain Allah, artinya seorang muslim harus menyebah dan beribadah hanya kepada Allah, lalu hanya meminta dan bergantung hanya kepada Allah SWT. Lalu pada kalimat kedua bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, artinya seorang muslim harus membenarkan apa yang dikabarkan oleh Nabi Muhammad SAW juga menaati apa saja yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
2.      Mendirikan shalat.
Artinya setiap muslim harus mengerjakan shalat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang telah disyariatkan oleh agama Islam, ada shalat wajib yaitu bila ditinggalkan maka akan mendapatkan dosa ada juga shalat sunnah sebagai ibadah tambahan bagi seorang muslim.
3.      Membayar zakat
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim guna mensucikan seorang muslim. Zakat sendiri ada dua macam, yaitu zakat mal (harta) untuk mensucikan harta dan zakat fitrah (jiwa) untuk mensucikan jiwa. Zakat mal dikeluarkan setelah harta tersebut mencapai nishab dan harta tersebut telah dimiliki selama 1 tahun, zakat dikeluarkan adalah 2,5 persen dari harta yang dimiliki. Sedang zakat fitrah dikeluarkan bila setiap jiwa memiliki kelebihan tanggungan/kebutuhan dari malam sampai pagi hari raya Idul Fitri, dihitung per jiwa mengeluarkan 2,7 kg dari makanan pokok yang dimakan sehari2. Zakat mempunyai manfaat yang besar sekali, disamping itu zakat juga merupakan bagian dari keadilan agama Islam.
4.      Berpuasa di bulan Ramadhan
Pada bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa satu bulan penuh, menahan dari segala hal yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar sampai terbenambya matahari. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT, dimana pada bulan  itu semua pintu surga dibuka dan semua pintu neraka ditutup, juga pada bulan inilah Al-qur’an diturunkan.
5.      Menunaikan Ibadah Haji bagi yang mampu
Haji adalah ibadah tahunan bagi umat Islam, yang biasa dilaksanakan pada bulan dzulhijah. Bagi umat Islam minimal malakukannya 1 kali seumur hidup. Tetapi ibadah ini tidak diwajibkan bagi yang tidak mampu, baik secara ekonomi maupun secara fisik.

Minggu, 20 April 2014

Rukun iman





Kali ini kita akan membahas tentang rukun iman juga penjabarannya. Tapi sebelumnya mari kita bahas apa itu iman dan apa itu rukun iman. Iman adalah keyakinan yang ada di dalam hati, diutarakan dalam lisan, dan dilaksanakan dalam perbuatan. Sedangkan rukun iman itu sendiri adalah beberapa perkara keimanan yang harus diyakini oleh seorang muslim. Rukun iman bagi seorang muslim itu ada 6 yaitu :
1. Iman kepada ALLAH
2. Iman kepada Malaikat-malikat ALLAH
3. Iman Kepada Kitab-kitab ALLAH
4. Iman Kepada Rasul-rasul ALLAH
5. Iman kepada hari Kiamat
6. Iman kepada Qada dan Qadar

Mari kita bahas satu persatu :
1.    Iman kepada Allah
Yaitu menyakini akan adanya Allah SWT Tuhan semesta alam, ada empat hal yang harus diketahui dalam mengimani Allah SWT. Yang pertama adalah mengimani rububiyyah Allah, rububiyyah Allah yaitu bahwa segala sesuatu di alam semesta ini adalah ciptaan Allah, dan yang menguasai dan mengaturnya adalah Allah SWT. Yang kedua adalah mengimani uluhiyyah Allah SWT, yaitu mengimani tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah SWT semata serta melakukan segala bentuk peribadatan hanya kepada Allah semata. Seperti berdoa, bernadzar, tawakal, serta bentuk peribadatan yang lain yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Yang ketiga adalah mengimani semua sifat dan nama Allah yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya. Lalu yang terakhir adalah menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakan-Nya.
2.    Iman kepada malaikat-malaikat Allah
Yang kedua adalah iman kepada malaikat-malaikat Allah, malaikat adalah makhluk Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintah Allah. Malaikat diciptakan dari cahaya, Allah menciptakan malaikat guna membantu Allah dalam menjalankan urusan-Nya.
3.    Iman kepada kitab-kitab Allah
Yaitu beriman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada umat manusia, juga mengimani bahwa isi dari kitab tersebut adalah firman-firman Allah SWT. Allah menurunkan kitabnya kepada para Rasul-Nya agar disampaikan kepada umat, Allah mempunyai empat kitab yang diturunkan kepada rasul-rasul-Nya. Kitab Zabur diturunkan pada Nabi Daud AS, kitab Taurat diturunkan pada Nabi Musa AS, dan kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kita umat Islam harus mengimani kitab-kitab tersebut, akan tetapi dari kesemua kitab itu hanya kitab Al-qur’an yang masih suci, kitab-kitab yang lain telah dirubah oleh para ahli kitab yang terdahulu. Dan Allah berjanji akan menjaga Al-qur’an sampai akhir zaman. Seperti yang tertera pada salah satu ayat al-qur’an di bawah ini.
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9)
4.    Beriman kepada Rasul-rasul Allah
Rasul adalah utusan Allah yang diberi tugas untuk menyampaikan wahyu Allah kepada umat. Sebenarnya ada banyak sekali rasul, karena pada satu umat diutus satu rasul untuk menyuruh umat hanya menyembah kepada Allah saja. Akan tetapi yang wajib kita imani hanya 25 rasul yang kisahnya telah diceritakan dalam Al-qur’an hul karim. Rasul yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk segala umat, yang namanya telah terukir bergandengan di arsy Allah SWT. bahkan sebelum Nabi Adam diciptakan Allah SWT telah lebih dulu menciptakan ruh Nabi Muhammad SAW.
5.    Iman kepada Hari Kiamat
Bahwasanya kita setiap muslim harus meyakini akan datangnya hari ditutupnya semua kehidupan ini, atau disebut juga hari kiamat. Tentang datangnya hari kiamat tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Akan tetapi kita diberi tahu tanda-tanda akan datangnya hari kiamat tersebut. Seperti keluarnya Imam Mahdi, berkuasanya dajjal, turunnya Nabi Isa a.s, keluarnya suku yakjuz dan makjuz, matahari terbit dari barat, dan ditiupnya sangkakala.
6.    Iman kepada qada dan qadar Allah
Qada dan qadar adalah takdir dari Allah, perbedaannya adalah kalau qada adalah ketetapan Allah dari jaman azali, sedangkan qadar adalah perwujudan dari qada atau kenyataan yang terjadi. Beriman kepada qada dan qadar berarti kita harus menerima dengan rela dan iklas takdir Allah SWT. Bahwasanya Allah berkehendak atas segala sesuatu pada diri kita, apakah Allah ingin menimpakan kemudharatan atau kebahagiaan bagi kita. Hanya Allah-lah tempat bergantung, jika diberi musibah kita hendaknya bersabar, dan jika diberi kenikmatan hendaknya kita bersyukur.

Rabu, 16 April 2014

Macam-Macam Shalat Sunnah dan Penjelasannya





Shalat sunnah adalah shalat yang tidak diwajibkan kepada seorang muslim, akan tetapi shalat ini dianjurkan untuk dikerjakan agar mendapat pahala, rahmat juga hikmah dari Allah SWT.

1. Shalat Sunnah Wudhu

Adalah shalat sunnah 2 rakaat yg bs dikerjakan tiap selesai wudhu,

Bacaan niat : Ushalli sunnatal wudlu-i rak'ataini lillahi Ta'aalaa
artinya : "aku niat shalat sunnah wudhu 2 rakaat karena Allah"

2. Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid

Adalah shalat sunnah 2 rakaat yg dikerjakan ketika memasuki masjid dikerjakan sebelum duduk.

Bacaan niat : Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena Allah"

3. Shalat Sunnah Dhuha

Adalah shalat sunnah yg dikerjakan ketika matahari baru naik. Dengan jumlah rakaat minimal 2 maksimal 12.

Bacaan niat : Ushalli sunnatal Dhuha rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah dhuha 2 rakaat karena Allah"

4. Shalat Sunnah Rawatib

Adalah shalat sunnah yg dikerjakan pada waktu sebelum dan sesudah shalat fardhu. Yang dikerjakan sebelum shalat fardu disebut Qabliyah, sedangkan yang dikerjakan sesudah shalat fardu adalah Ba’diyyah. Dikerjakan sebanyak 2 rakaat kecuali pada shalat ashar yang bisa dikerjakan 4 rakaat.

Bacaan niat Qabliyah : Ushalli sunnatadh Dzuhri rak'ataini Qibliyyatan lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur 2 rakaat karena Allah"

Bacaan niat Ba’diyyatan : Ushalli sunnatadh Dzuhri rak'ataini Ba'diyyatan lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat karena Allah"

5. Shalat Sunnah Tahajud

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada sepertiga malam. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Dalam surah Al-Isra ayat 79 diterangkan :

"Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji" (Q.S.Al Isra:79).

Bacaan niat : Ushalli sunnatal tahajjudi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah tahajjud 2 rakaat karena Allah"

6. Shalat Sunnah Istikharah

Adalah shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan untuk meminta petunjuk yg baik, bila kita mengalami keraguan dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 mlm terakhir.

Bacaan niat : Ushalli sunnatal Istikharah rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah Istikharah 2 rakaat karena Allah"

7. Shalat Sunnah Hajat

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan untuk memohon agar hajat kita dikabulkan/diperkenankan oleh Allah SWT. Dikerjakan paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.
Bacaan niat : Ushalli sunnatal Haajati rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah hajat 2 rakaat karena Allah"

8. Shalat Sunnah Mutlaq

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan tanpa sebab, tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yg baik, banyak/sedikit (AlHadis).
Bacaan niat : Ushalli sunnatal rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah 2rakaat karena Allah"

9. Shalat Sunnah Taubat

Adalah shalat sunnah yang dilakukan karena merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, supaya mendapat ampunanNya.
Bacaan niat : Ushalli sunnatal Taubati rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya : "aku niat shalat sunnah taubat 2 rakaat karena Allah"

10. Shalat Sunnah Tasbih

Adalah shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada tiap malam, jika tidak boleh 1 minggu sekali atau paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini dikerjakan 4 rakaat, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari dengan 1 salam, Jika dikerjakan pada malam hari dengan 2 salam.
Cara mengerjakan shalat sunnah ini berbeda dengan biasanya, berikut cara mengerjakannya :

A). Bacaan Niat : Ushalli sunnatan tasbihi raka'ataini lilllahi ta'aalaa.
Artinya : "aku niat shalat sunnah tasbih 2rakaat karena Allah"
B). Setelah baca surat Al Fatehah, bc tasbih 15x.
C). Ruku', setelah baca do'a ruku, baca tasbih 10x.
D). Itidal, setelah membaca do'a 'itidal, baca tasbih 10x.
E). Sujud, setelah baca doa sujud, baca tasbih 10x.
F). Setelah baca do'a duduk diantara 2 sujud, baca tasbih 10x.
G). Setelah baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x.
Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada tiap rakaat sebanyak 75.
Lafadz bacaan tasbih : Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar
Artinya : "Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Agung"

11. Shalat Sunnah Tarawih

Adalah Shalat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadhan, waktunya adalah sesudah shalat Isya. Mengenai jumlah rakaatnya ada yang 11 dan ada juga yang  21.
Bacaan niat : "Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi ta'aalaa."
Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah Ta'ala"

12. Shalat Sunnah Witir

Adalah shalat sunnah Mu Akad (dianjurkan), witir artinya ganjil. Dalam sebuah hadist diriwayatkan "Sesungguhnya Allah adalah witir (ganjil) dan mencintai witir” [HR. Abu Daud]. Dalam semalam tidak ada witir 2 kali seperti yang banyak diriwayatkan dalam hadist. Dimana bilangan rakaatnya bisa 1,3,5,7,9 atau 11.
Bacaan niat : Ushalli sunnatal witri rak' atan lillahi ta'aalaa
artinya : "Aku niat shalat sunnat witir rakaat krn Allah"

13. Shalat Sunnah Hari Raya

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada saat hari raya, di dalam islam ada 2 hari raya yaitu hari raya Idul Fitri pada 1 Syawal dan hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunnah Mu akad (dianjurkan).
"Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yg byk, sebab itu shalatlah engkau&berqurbanlah krn Tuhanmu pd Idul Adha (Q.S.AlKautsar.1-2)

Bacaan niat Shalat Idul Fitri : “Ushalli sunnatal li, iidil fitri rak'ataini (imamam/makmumam) lillahi Taa'laa”
artinya : "Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah"

Bacaan niat Shalat Idul Adha : “Ushalli sunnatal li'iidil Adha rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa”
artinya : "Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah"

Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun juga sunnatnya sama seperti shalat yg lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sbg berikut :
a. Berjamaah
b. Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pada tiap takbir.
d. Setelah takbir yg kedua sampai takbir yang terakhir baca tasbih.
e. Membaca surat Qaf di rakaat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f. Imam menyaringkan bacaannya.
g. Khutbah dua kali setelah shalat sebagaimana khutbah jum'at.
h. Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban.
i. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j. Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri, pada Shalat Idul Adha sebaliknya.

14. Shalat Sunnah Khusuf

Adalah shalat sunnah sewaktu terjadi gerhana bulan/matahari. Shalat ini dilaksanakan minimal dua rakaat.
Cara mengerjakannya :
a). Shalat dua rakaat dengan empat kali ruku' yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku' dan I'tidal baca fatihah lagi kemudian ruku' dan I'tidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.
b). Disunatkan baca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring, sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya.
Bacaan niat shalat gerhana bulan : Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillahita'aalaa
artinya : "Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah"



15. Shalat Sunnah Istiqa'

Adalah shalat sunnah yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.

Bacaan niatnya : “Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa”
artinya : "Aku niat shalat istiqa’ dua rakaat (imam/makmum) karena Allah"

Syarat-syarat mengerjakan Shalat Istiqa’ :
a). Tiga hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertobat dengan berpusa dan meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah.
"Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak orang-orang yang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya" (Q.S.Al Isra:16).
b). Pada hari keempat semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan dengan pakaian sederhana dan  tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa'.
c). Usai shalat diadakan khutbah dua kali. Pada khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9 kali dan pada khutbah kedua 7 kali. Pelaksanaan khutbah istiqa’ berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu :
a. Khatib disunatkan memakai selendang.
b. Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
c. Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
d. Saat berdo'a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.