Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang
didirikan pada tanggal 18 November 1912, dan diresmikan oleh Pemerintah Hindia
Belanda pada tanggal 20 Desember 1912. Awal pembentukan organisasi Muhammadiyah
ini dilatarbelakangi oleh perlunya organisasi yang mengelola Madrasah yang sebelumnya
didirikan oleh Ahmad Dahlan. Selain sebagai pengelola Madrasah, Muhammadiyah
didirikan guna menyebarkan syiar Islam di Jawa dan Madura. Selain itu
muhammadiyah juga bertujuan ingin memajukan ilmu agama para pengikutnya. Pada saat pertama kali pembentukan
terdapat 9 pengurus inti diantaranya adalah : Ahmad Dahlan sebagai ketua,
Abdullah Sirat sebagai sekretaris, Ahmad, Abdul Rahman, Sarkawi, Muhammad,
Jaelani, Akis, dan Mohammad Fakih sebagai anggota.
Pada waktu itu masyarakat telah melakukan banyak
penyimpangan terhadap ajaran agama. Hal ini terjadi karena sistem budaya yang
belum bisa ditinggalkan oleh masyarakat juga kurang mengertinya masyarakat akan
ajaran Islam itu sendiri. Masyarakat pada waktu itu masih sering melakukan
ritual syirik, bid’ah, khufarat, taqlid. Kata muhammadiyah sendiri diambil dari
kata Nabi Muhammad SAW, hal ini bertujuan agar setiap anggota Muhammadiyah
berperilaku dan berakhlak seperti Nabi Muhammad SAW. Berbagai penyimpangan
terhadap ajaran agama islam yang dilakukan oleh masyarakat Status mantan
anggota dari organisasi Budi Utomo membuat Ahmad Dahlan dengan mudah
mendapatkan dukungan formal dari anggota Budi Utomo. Dan tentu saja hal ini
akan mempermudah disetujuinya pembentukan organisasi Muhammadiyah secara resmi oleh
Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu.
Hingga
kini Muhammadiyah merupakan aliran Islam terbesar kedua di Indonesia setelah
NU. Selama lebih dari 100 tahun Muhammadiyah telah memberikan sumbangsih yang
besar terhadap bangsa Indonesia. Muhammadiyah dalam perjuangan mengisi
kemerdekaan serta menjaga marwah dan kedaulatan bangsa ini dengan tetap
konsisten pada garis perjuangan sebagai gerakan pembaruan dan amar maruf nahi
munkar. Selain itu muhammadiyah juga aktif dalam membangun kekuatan pendidikan
bagi bangsa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa latar belakang
berdirinya muhammadiyah adalah sebagai pengelola madrasah. Jadi jelas sekali
bahwa muhammadiyah amat dekat dengan pendidikan. Seperti yang telah kita
ketahui selama ini bahwa banyak sekali sekolah yang menggunakan nama
muhammadiyah, mulai dari TK sampai Universitas telah banyak tersebar hampir ke
seluruh Kota di Indonesia.
Muhammadiyah
sendiri memiliki matan dan cita-cita yang ditetapkan di Ponorogo tahun 1969
oleh Tanwir Muhammadiyah. Lalu disempurnakan isi dan peristilahannya oleh Tanwir
muhammadiyah pada tahun 1970. Berikut adalah matan dan cita-cita Muhammadiyah.
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
1.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang:
a. 'Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang:
a. 'Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"
Itulah seklumit keterangan tentang Muhammadiyah,
yang merupakan aliran Islam terbesar kedua di Indonesia setelah Nu. Dimana cabangnya
telah menyebar ke seluruh wilayah di
Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Thaiand, Brunei,
Filipina, Singapura.