Kamis, 21 Juni 2018

Balasan Setiap Amal Perbuatan





“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya (pula).” (QS. Al-Zalzalah 7-8)
Setiap kita manusia pasti melakukan amal perbuatan, baik itu perbuatan buruk ataupun perbutan baik. Kita sebagai umat Islam pasti meyakini bahwa setiap amal perbuatan pasti akan ada pembalasannya. Siapa yang berbuat baik pasti akan mendapatkan kebaikan, dan siapa yang berbuat buruk pasti juga akan mendapat keburukan. Seperti bunyi sebuah peribahasa, man yazro’ yahzud yang artinya siapa yang menanam maka dia menuai apa yang ia tanam. Pada dasarnya manusia memiliki sifat-sifat yang baik, hanya saja karena godaan iblis ia tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya sehingga melakukan perbuatan-perbuatan buruk yang menyimpang.
Akan tetapi dalam sebuah hadits ada orang-orang yang tidak akan dibalas perbuatan-perbuatannya. Rasulullah SAW bersabda, “Pena (malaikat) itu diangkat (maksudnya perbuatan manusia tidak ditulis, tidak dicatat) dari tiga macam orang : 1. Orang gila hingga ia sembuh gilanya, 2. Orang yang tidur hingga ia terjaga (bangun dari tidurnya), dan 3. Anak kecil hingga ia menjadi baligh (dewasa).”
Di banyak ayat juga disebutkan tentang pembalasan di setiap amal, diantaranya adalah,
“Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah ayat : 286)
“Bahwasanya seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diberi balasan yang paling sempurna.” (QS. An-Najm 38-41)
“Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (lauh-mahfudz).” (QS. Yasin : 12)
Maka dari itu maka sebaiknya kita bersegera dalam melakukan perbuatan baik agar Allah membalas perbuatan baik kita dengan pahala, dan jangan sampai kita melakukan perbuatan buruk karena perbuatan itu hanya akan merugikan kita sendiri. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua.

Jumat, 08 Juni 2018

Berhati-hati Dengan Hutang





Seringkali sebagian manusia tidak terlalu memperdulikan tentang hutang-hutangnya, merasa ringan-ringan saja walaupun telah menumpuk dan selalu berlarut-larut untuk menunda pembayaran hutang. Padahal perihal hutang ini adalah perihal yang berbahaya yang akan dibawa-bawa sampai ke akhirat. Bahkan di dunia juga akan mendapatkan kerugian karena hutang yang belum terbayar. Berikut hadits-hadits yang membahas tentang hutang, Nabi Muhammad SAW bersabda :
1.      “Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal : (1) Sombong, (2) ghuhul (khianat), dan (hutang), maka dia akan masuk surge”. (HR. Ibnu Majah no. 2412.)
2.      “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena disana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414)
3.      “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no. 1078)
4.      “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410)
5.      “Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya. (HR. Bukhari no 18 dan Ibnu Majah no. 2411)
6.      Dari Salamah bin Al Akwa’ radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : kami duduk di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu didatangkan satu jenazah. Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” mereka (para sahabat) menjawab, “tidak ada.” Lalu beliau mengatakan, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” lantas para sahabat menjawab, “tidak.” Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolati jenazah tersebut. Kemudian didatangkan jenazah lainnya. Lalu para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah shalatkanlah dia!” lalu beliau bertanya, “apakah dia memiliki hutang?” para sahabat menjawab, “iya.” Lalu beliau mengatakan, “apakah dia meninggalkan sesuatu?” Lantas mereka (para sahabat) menjawab, “ada, sebanyak 3 dinar.” Lalu beliau mensholati jenazah tersebut. Kemudian didatangkan lagi jenazah ketiga, lalu para sahabat berkata, “shalatkanlah dia!” beliau bertanya, “apakah dia meninggalkan sesuatu?” para sahabat menjawab, “tidak ada” lalu beliau bertanya, “apakah dia memiliki hutang?” mereka menjawab, “ada tiga dinar.” Beliau berkata, “shalatkanlah sahabat kalian ini.” Lantas Abu Qatadah berkata, “wahai Rasulullah, shalatkanlah dia. Biar aku saja yang menanggung hutangnya.” Kemudian beliau pun menyolatinya.” (HR. Bukhari no. 2289)
7.      “semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)
8.      “jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta, jika dia berjanji, dia akan mengingkari.”
9.      “jika seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi hutang tersebut di dunia”. (HR. Ibnu Majah no. 2399)
10.  Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400)

Itulah hadits-hadits yang berhubungan dengan hutang, semoga menjadi peringatan bagi kita untuk segera melunasi hutang-hutang atau kalau belum mampu untuk melunasi setidaknya niatkan diri untuk melunasi. Allah telah menetapkan hukum dengan seadil-adilnya untuk semua, jika balasan untuk perbuatan terlepas dari kehidupan dunia, tentu masih ada kehidupan akhirat yang akan membayar lunas semua hasil perbuatan kita di dunia. Semoga kita senantiasa dilindungi oleh Allah dari hutang sebagaimana Rasulullah selalu berdoa di akhir shalat (sebelum salam) : ALLAHUMMA INNI  A’UDZU BIKA MINAL MATSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak hutang.)