Beliau adalah seorang Nabi yang diutus untuk kaum Amoria
di Damaskus, beliau adalah orang yang terkenal dengan kesabarannya. Selain itu
beliau adalah orang yang selalu menggunakan akal sehatnya walaupun dalam
keadaan apapun. Nama Dzulkifli sendiri bukanlah nama asli beliau, beliau mendapatkan
nama itu dari Raja. Suatu hari raja memberi tantangan kepada rakyatnya yaitu
siapa yang bisa berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam beribadah. Tak
ada satupun dari rakyatnya yang berani melakukan tantangan dari raja kecuali
seorang anak yang bernama Basyar. Setelah itu Raja memberi nama dia Dzulkifli
yang artinya punya sanggup. Setelah itu Raja semakin tua dan mengangkat Nabi
Dzulkifli sebagai raja, setelah menjadi raja Nabi Dzulkifli berjanji kepada
rakyatnya bahwa dia akan menjadi raja yang adil bagi rakyatnya.
Menurut riwayat beliau adalah putera dari Nabi Ayyub yang
selamat saat terjadi reruntuhan, beliau adalah sosok yang sangat tekun
beribadah. Beliau melakukan shalat sebanyak seratus kali dalam sehari. Suatu hari
Nabi Dzulkifli diganggu oleh setan, setan telah mengetahui bahwa waktu tidur
Nabi Dzulkifli pada malam hari sangat sedikit sehingga setan mengganggu Nabi
Dzulkifli pada malam hari ketika Nabi Dzulkifli hendak tidur. Setan merubah
diri menjadi seorang kakek, setan berkata kepada Nabi Dzulkifli, “Hamba seorang
musafir, barang-barang hamba dirampok di perjalanan,” Nabi Dzulkifli menjawab, “"Datanglah
besok pagi, akan kuputuskan masalahmu dalam sidang,"
Akan tetapi kakek tersebut tidak datang, setelah ditunggu
sampai sore hari kakek tersebut juga tak kunjung datang. Tetapi setelah malam
hari ketika Nabi Dzulkifli hendak istirahat kakek tersebut malah datang. Ketika
ditanya mengapa tadi pagi tidak datang kakek tersebut beralasan, “orang yang
merampok saya cerdik tuanku, jika sidang dibuka barang-barang saya dikembalikan
dan jika sidang ditutup maka barang saya dirampok kembali.
Suatu malam ketika Nabi Dzulkifli sangat mengantuk beliau
berpesan kepada semua penjaga agar menjaga pintu dan tidak membiarkan
seorangpun masuk. Akan tetapi beliau tetap mendengar suara ketukan di pintu
kamarnya, beliau bertanya kepada penjaga, “siapa yang masuk”. Tidak ada wahai
tuanku, jawab para penjaga, akan tetapi kemudian beliau keluar kamar dan
didapatinya kakek tersebut di depan kamarnya. Beliau berkata kepada kakek
tersebut, “kamu pasti bukan manusia, kamu adalah setan.” Lalu setan tersebut
menjawab, “benar aku adalah setan yang ingin menguji kesabaranmu, ternyata
memang benar kamu dapat menyanggupi kesanggupanmu dulu.”
Karena gagal membuat Nabi Dzulkifli marah kemudian setan
tersebut pergi, karena keadilan dari Nabi Dzulkifli maka rakyatnya pun hidup
makmur dan sejahtera. Begitulah kisah Nabi Dzulkifli yang bisa kita menjadi
pelajaran bagi kita semua. Amin ya robbal ‘alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar