Sabtu, 21 Maret 2015

Kisah Nabi Dzulkifli a.s




Beliau adalah seorang Nabi yang diutus untuk kaum Amoria di Damaskus, beliau adalah orang yang terkenal dengan kesabarannya. Selain itu beliau adalah orang yang selalu menggunakan akal sehatnya walaupun dalam keadaan apapun. Nama Dzulkifli sendiri bukanlah nama asli beliau, beliau mendapatkan nama itu dari Raja. Suatu hari raja memberi tantangan kepada rakyatnya yaitu siapa yang bisa berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam beribadah. Tak ada satupun dari rakyatnya yang berani melakukan tantangan dari raja kecuali seorang anak yang bernama Basyar. Setelah itu Raja memberi nama dia Dzulkifli yang artinya punya sanggup. Setelah itu Raja semakin tua dan mengangkat Nabi Dzulkifli sebagai raja, setelah menjadi raja Nabi Dzulkifli berjanji kepada rakyatnya bahwa dia akan menjadi raja yang adil bagi rakyatnya.
Menurut riwayat beliau adalah putera dari Nabi Ayyub yang selamat saat terjadi reruntuhan, beliau adalah sosok yang sangat tekun beribadah. Beliau melakukan shalat sebanyak seratus kali dalam sehari. Suatu hari Nabi Dzulkifli diganggu oleh setan, setan telah mengetahui bahwa waktu tidur Nabi Dzulkifli pada malam hari sangat sedikit sehingga setan mengganggu Nabi Dzulkifli pada malam hari ketika Nabi Dzulkifli hendak tidur. Setan merubah diri menjadi seorang kakek, setan berkata kepada Nabi Dzulkifli, “Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok di perjalanan,” Nabi Dzulkifli menjawab, “"Datanglah besok pagi, akan kuputuskan masalahmu dalam sidang,"
Akan tetapi kakek tersebut tidak datang, setelah ditunggu sampai sore hari kakek tersebut juga tak kunjung datang. Tetapi setelah malam hari ketika Nabi Dzulkifli hendak istirahat kakek tersebut malah datang. Ketika ditanya mengapa tadi pagi tidak datang kakek tersebut beralasan, “orang yang merampok saya cerdik tuanku, jika sidang dibuka barang-barang saya dikembalikan dan jika sidang ditutup maka barang saya dirampok kembali.
Suatu malam ketika Nabi Dzulkifli sangat mengantuk beliau berpesan kepada semua penjaga agar menjaga pintu dan tidak membiarkan seorangpun masuk. Akan tetapi beliau tetap mendengar suara ketukan di pintu kamarnya, beliau bertanya kepada penjaga, “siapa yang masuk”. Tidak ada wahai tuanku, jawab para penjaga, akan tetapi kemudian beliau keluar kamar dan didapatinya kakek tersebut di depan kamarnya. Beliau berkata kepada kakek tersebut, “kamu pasti bukan manusia, kamu adalah setan.” Lalu setan tersebut menjawab, “benar aku adalah setan yang ingin menguji kesabaranmu, ternyata memang benar kamu dapat menyanggupi kesanggupanmu dulu.”
Karena gagal membuat Nabi Dzulkifli marah kemudian setan tersebut pergi, karena keadilan dari Nabi Dzulkifli maka rakyatnya pun hidup makmur dan sejahtera. Begitulah kisah Nabi Dzulkifli yang bisa kita menjadi pelajaran bagi kita semua. Amin ya robbal ‘alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar