Sebagaimana kita ketahui Nabi Ismail as adalah putera Nabi
Ibrahim as yang pertama, Nabi Ismail adalah seorang yang penyabar. Beliau
selalu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Nabi Ibrahim dan Allah SWT
tanpa ragu. Telah dijelaskan sebelumnya beberapa kisah Nabi Ismail bersama Nabi
Ibrahim, seperti tentang munculnya sumur zam-zam setelah Nabi Ismail
menghentak-hentakkan kakinya ke tanah. Juga tentang keteguhan dan kesabaran
Nabi Ismail saat beliau hendak disembelih oleh Nabi Ibrahim karena hendak
melewati ujian dari Allah SWT.
Nabi Ismail tinggal di semenanjung Arab sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Allah SWT. Beliau memelihara kuda dan merasa terhibur
dengannya, beliau memanfaatkan kuda-kuda tersebut untuk melakukan keperluannya.
Semakin lama kabilah yang tinggal di sekitar sumur zam-zam bertambah, walaupun
begitu kabilah-kabilah tersebut tetap meminta izin kepada Nabi Ismail dan Siti
Hajar jika hendak mengambil air zam-zam. Setelah dewasa Nabi Ismail berdakwah
untuk Al-Amaliq, bani Jurhum dan Qabilah Yaman.
Hari-hari berganti begitu cepat dan Nabi Ismailpun telah
menginjak usia dewasa, di usia ini Nabi Ismail diberi lagi tugas yang besar
dari Nabi Ibrahim. Dimana tugas ini adalah perintah dari Allah SWT, perintah
ini lebih berat dari pada perintah penyembelihan, karena perintah ini tidak
hanya menyangkut hal pribadi, melainkan sampai kepada kepentingan orang banyak.
yaitu agar dibangun lagi Baitullah. Nabi Ismail menjawab dengan gamblang dan
tegas yang menunjukkan kepatuhannya kepada Nabi Ibrahim dan Allah, "Laksanakanlah apa yang
diperintahkan Tuhanmu padamu." Nabi Ibrahim berkata: "Apakah engkau
akan membantuku?" Ismail menjawab: "Ya, aku akan membantumu." Nabi
Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah s.w.t memerintahkan aku untuk
membangun rumah di sini." Nabi Ibrahim mengisyaratkan dengan tangannya
menunjuk ke suatu bukit.
Baitullah adalah sebuah bangunan yang pertama kali dibuat
untuk menyembah Allah SWT. Yang pertama kali membuat adalah Nabi Adam,
sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, ”
Sesungguhnya Nabi Adam membangunnya dan ia melakukan tawaf di sekelilingnya
seperti para malaikat yang tawaf di sekitar Arasy Allah s.w.t. “ dahulu Nabi
Adam membangunnya untuk keperluan beribadah kepada Allah. Dan itu adalah rumah
yang pertama kali digunakan untuk menyembah Allah. Rumah itu dipenuhi rahmat
Allah SWT, kemudian Nabi Adam meninggal dan tidak ada lagi yang mengurusi dan
menggunakan rumah tersebut sampai berabad-abad membuat rumah tersebut hilang
dan tersembunyi.
Melalui wahyu
dari Allah SWT Nabi Ibrahim diperintahkan untuk membangun kembali baitullah,
agar rumah tersebut tetap berdiri dan digunakan untuk beribadah sampai hari
kiamat. Mula-mula Nabi Ibrahim membangun
ka’bah, ka’bah adalah bangunan batu yang merupakan simbol tauhid agama Islam. Dimana
setiap muslim dimanapun berada harus menghadap ka’bah dalam shalatnya.
Beliau menikah dengan wanita jurhum, dimana istrinya yang
pertama ini diceraikan atas perintah Nabi Ibrahim. Pada suatu hari Nabi Ibrahim
berkunjung ke rumah Nabi Ismail untuk mengetahui bagaimana keadaan Nabi Ismail.
Saat sampai di rumah Nabi Ismail Nabi Ibrahim hanya bertemu dengan istrinya. Saat
itu istri Nabi Ismail tidak mengetahui jika yang datang itu adalah mertuanya. Nabi
Ibrahim menanyakan dimana Nabi Ismail, istri Nabi Ismail menjawab bahwa Nabi
Ismail sedang berburu. Lalu beliau menanyakan tentang keadaan rumah tangganya,
kemudian sang istri menjawab jika rumah tangganya penuh dengan kesempitan. Lalu
Nabi Ibrahim menanyakan apakah ada jamuan, kemudian Istri Nabi Ismail menjawab
tidak mempunyai malah tidak ada apapun. Nabi Ibrahim tidak senang dengan sifat
istri Nabi Ismail, maka dari itu Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ismail untuk
menceraian istrinya. Sebelum pulang Nabi Ibrahim menitip pesan kepada istri
Nabi Ismail untuk mengganti ambang pintu.
Kemudian Nabi Ismail telah pulang dari berburu, kemudian
istrinya bercerita tentang seorang laki-laki yang bertamu ke rumahnya tersebut
dan menyampaikan pesan dari lelaki tersebut. Kemudian Nabi Ismail mengatakan
kepada istrinya, sesungguhnya lelaki itu adalah ayahku, dan dia menyuruhu untuk
menceraikanmu, maka kembalilah engkau kepada keluargamu. Kemudian mereka
bercerai,setelah bercerai Nabi Ismail menikah kembali dengan wanita suku Jurhum
juga. Dengan istrinya yang kedua ini Nabi Ismail hidup dengan bahagia. Suatu
hari Nabi Ibrahim mengunjungi Nabi Ismail lagi dan akan tetapi Nabi Ismail
sedang tidak ada di rumah, yang ada hanyalah istrinya. Nabi Ibrahim menanyakan
tentang keadaannya bersama Nabi Ismail, lalu dia menjawab bahwa dia baik-baik
saja dan dikaruniai nikmat. Nabi Ibrahim ridha dengan istri Nabi Ismail yang
kedua ini karena menghormati tamu dan tidak menceritakan aib dan keburukan
suaminya. Sebelum pergi Nabi Ibrahim berpesan agar jangan mengganti ambang
pintunya. Maka tatkala Nabi Ismail pulang istrinya berkata kepadanya bahwa tadi
ada seorang lelaki tua yang datang dan bertanya tentang keadaan rumah tangga kita
lalu aku menjawab jika rumah tangga kita penuh dengan nikmat dan keberkahan. Nabi
Ismail bertanya, apakah dia berpesan sesuatu. Istrinya menjawab, iya, dia
berpesan agar mengokohkan ambang pintunya. Nabi Ismail berkata, ia adalah ayahku
dan ambang pintu itu adalah dirimu, dia berpesan agar mempertahankanmu. Dengan
istri yang kedua ini Nabi Ismail dikaruniai 12 anak laki-laki dan 1 anak
perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar