Senin, 12 Mei 2014

Kisah Utsman bin Affan




“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Fath 29]
Utsman bin Affan atau sering juga disebut sebagai pemilik dua cahaya, karena beliau telah dinikahkan Rasulullah SAW dengan kedua putrinya. Walaupun dalam kepemimpinannya sebagai Khulafaur Rosyidin yang ketiga terdapat banyak sekali kontroversial. Tapi banyak juga keteladanan beliau yang bisa kita jadikan pelajaran. Diantaranya adalah :
1.      Utsman bin Affan termasuk dari sepuluh sahabat yang telah dijamin masuk surga.
2.      Beliau adalah seorang saudagar yang kaya tapi juga dermawan
3.      Utsman bin Affan merupakan sahabat Rasulullah yang paling pemalu.
4.      Pada masa kekhalifahannya, beliau berjasa menggabungkan Al-Qur’an dalam satu mushaf.
5.      Beliau termasuk khalifah al-mahdiyin.
Itulah sebagian keutamaan-keutamaan beliau. Beliau lahir pada tahun 574 Masehi dan beliau berasal dari golongan Bani Umayyah, degan ibu bernama Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Beliau adalah termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun, yaitu golongan orang-orang yang pertama kali masuk Islam, lewat Abu Bakar pada tahun 608 Masehi.
Beliau pernah juga menduduki kursi kekhalifahan, yaitu pada tahun 644 hingga tahun 656 Masehi, Khalifah ketiga setelah Umar bin Khatab. Bisa dibilang pada masa pemerintahan Utsman inilah umat muslim mecapai puncak kekuasaan, dimana khalifah Utsman telah berhasil memperluas kekuasaan ke Iskandariyah, Khurasan, Azerbaijan, Arminiyah, Sabur, Afrika Selatan, Undulus ( Spain), Cyprus, Persia, dan Tabristan. Umat Islam juga berhasil memaksa Raja Jurujun untuk memberikan Upeti sebesar 200.000 dirham untuk tiap tahunnya.
Pergantian posisi Gubernur Kufah dan pemecatan pejabat-pejabat dan digantikan dengan family-famili beliau yang lebih kredibel dan berkompeten di bidangnya. Hal ini menyulutkan api pemberontakan oleh para pejabat yang merasa sakit hati tersebut. Lalu gerombolan yang dipimpin oleh Abdullah bin saba’ menuntut agar para pejabat yang baru menggantikan pejabat yang lama dipecat juga. Akan tetapi tuntutan ini ditolak oleh sang khalifah. Akhirnya Abdullah bin Saba’ memprovokasi penduduk agar anti Bani Ummayah, akhirnya penduduk banyak yang termakan hasutan Abdullah bin Saba’ ini. Abdullah bin Saba jugalah yang telah melahirkan aliran Syi’ah. Akhirnya dengan kekuatan ribuan orang Abdullah bin Saba’ kembali melakukan tuntutan kepada sang Khalifah. Akan tetapi sang Khalifah tak jua mengabulkan tuntutan itu, kecuali penggantian Gubernur Mesir.
Akhirnya orang Mesir pun kembali ke Mesir, tapi di tengah perjalanan mereka bertemu dengan orang yang membawa surat yang mengatasnamakan Khalifah Utsman bin Affan agar gubernur mesir yang baru membunuh gubernur mesir yang lama. Merasa dipermainkan akhirnya mereka kembali ke Sang Khalifah. Tapi setelah diusut ternyata pembuat surat tersebut bukan sang khalifah, tetapi Marwan bin Hakam.
Lalu akhirnya penduduk Mesir melakukan tuntutan kepada sang Khalifah :
1.      Agar Marwan bin Hakam di hukum Qisas ( dibunuh karena telah melakukan pembunuhan.
2.      Agar sang Khalifah lengser dari kursi kekhalifahan.
Tetapi beliau tidak memenuhinya dengan pertimbangan, tuntutan yang pertama Marwan bin Hakam belum benar-benar membunuh. Yang kedua adalah sabda Nabi SAW : Bahwasanya engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenakan baju itu, janganlah engkau lepaskan”
Karena tuntutan mereka tidak dipenuhi, akhirnya mereka melakukan pengepungan terhadap rumah Khalifah selama 40 hari. Hingga pada hari jum’at 18 dzulhijah 36 masehi sang Khalifah Utsman bin Affan dibunuh. Ada perbedaan pendapat tentang pembunuh sang Khalifah, ada yang mengatakan Muhammad bin Abi Bakar ( Gubernur Mesir yang baru ), riwayat lain mengatakan pembunuhnya adalah Aswadan bin Hamrab dari Tujib, Mesir. Ada juga yang mengatakan Al Ghafiki dan Sudan bin Hamran.
Beliau dimakamkan di Pemakaman Baqi di Madinah, beliau meninggalkan empat orang istri. Beliau juga meninggalkan wasiat yang tersimpan dalam lemari beliau, wasiat itu adalah : Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang “Utsman bin Affan bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata tiada sekutu bagiNya dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar adanya. Bahwasanya Allah akan membangkitkan manusia dari dalam kubur di hari yang tidak diragukan lagi dan Allah tidak akan menyelisihi janjiNya. Di atasnya manusia hidup dan di atasnya pula manusia mati dan di atasnya juga akan dibangkitkan kembali insya Allah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar