“Muhammad itu adalah
utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam
Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.” [Al Fath 29]
Utsman bin Affan atau
sering juga disebut sebagai pemilik dua cahaya, karena beliau telah dinikahkan
Rasulullah SAW dengan kedua putrinya. Walaupun dalam kepemimpinannya sebagai
Khulafaur Rosyidin yang ketiga terdapat banyak sekali kontroversial. Tapi
banyak juga keteladanan beliau yang bisa kita jadikan pelajaran. Diantaranya
adalah :
1.
Utsman bin Affan
termasuk dari sepuluh sahabat yang telah dijamin masuk surga.
2.
Beliau adalah
seorang saudagar yang kaya tapi juga dermawan
3.
Utsman bin Affan
merupakan sahabat Rasulullah yang paling pemalu.
4.
Pada masa
kekhalifahannya, beliau berjasa menggabungkan Al-Qur’an dalam satu mushaf.
5.
Beliau termasuk khalifah
al-mahdiyin.
Itulah sebagian
keutamaan-keutamaan beliau. Beliau lahir pada tahun 574 Masehi dan beliau
berasal dari golongan Bani Umayyah, degan ibu bernama Arwa
binti Kuriz bin Rabiah. Beliau adalah termasuk golongan As-Sabiqun
al-Awwalun, yaitu golongan
orang-orang yang pertama kali masuk Islam, lewat Abu Bakar pada tahun 608
Masehi.
Beliau pernah juga
menduduki kursi kekhalifahan, yaitu pada tahun 644 hingga tahun 656 Masehi,
Khalifah ketiga setelah Umar bin Khatab. Bisa dibilang pada masa pemerintahan
Utsman inilah umat muslim mecapai puncak kekuasaan, dimana khalifah Utsman
telah berhasil memperluas kekuasaan ke Iskandariyah, Khurasan, Azerbaijan,
Arminiyah, Sabur, Afrika Selatan, Undulus ( Spain), Cyprus, Persia, dan
Tabristan. Umat Islam juga berhasil memaksa Raja Jurujun untuk memberikan Upeti
sebesar 200.000 dirham untuk tiap tahunnya.
Pergantian posisi
Gubernur Kufah dan pemecatan pejabat-pejabat dan digantikan dengan
family-famili beliau yang lebih kredibel dan berkompeten di bidangnya. Hal ini menyulutkan
api pemberontakan oleh para pejabat yang merasa sakit hati tersebut. Lalu
gerombolan yang dipimpin oleh Abdullah bin saba’ menuntut agar para pejabat
yang baru menggantikan pejabat yang lama dipecat juga. Akan tetapi tuntutan ini
ditolak oleh sang khalifah. Akhirnya Abdullah bin Saba’ memprovokasi penduduk
agar anti Bani Ummayah, akhirnya penduduk banyak yang termakan hasutan Abdullah
bin Saba’ ini. Abdullah bin Saba jugalah yang telah melahirkan aliran Syi’ah. Akhirnya
dengan kekuatan ribuan orang Abdullah bin Saba’ kembali melakukan tuntutan
kepada sang Khalifah. Akan tetapi sang Khalifah tak jua mengabulkan tuntutan itu,
kecuali penggantian Gubernur Mesir.
Akhirnya orang Mesir
pun kembali ke Mesir, tapi di tengah perjalanan mereka bertemu dengan orang
yang membawa surat yang mengatasnamakan Khalifah Utsman bin Affan agar gubernur
mesir yang baru membunuh gubernur mesir yang lama. Merasa dipermainkan akhirnya
mereka kembali ke Sang Khalifah. Tapi setelah diusut ternyata pembuat surat
tersebut bukan sang khalifah, tetapi Marwan bin Hakam.
Lalu akhirnya penduduk
Mesir melakukan tuntutan kepada sang Khalifah :
1. Agar Marwan bin Hakam di hukum Qisas ( dibunuh
karena telah melakukan pembunuhan.
2. Agar sang Khalifah lengser dari kursi kekhalifahan.
Tetapi beliau tidak
memenuhinya dengan pertimbangan, tuntutan yang pertama Marwan bin Hakam belum
benar-benar membunuh. Yang kedua adalah sabda Nabi SAW : “Bahwasanya
engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenakan
baju itu, janganlah engkau lepaskan”
Karena
tuntutan mereka tidak dipenuhi, akhirnya mereka
melakukan pengepungan terhadap rumah Khalifah selama 40 hari. Hingga pada hari jum’at 18 dzulhijah 36 masehi sang Khalifah Utsman bin
Affan dibunuh. Ada perbedaan pendapat tentang pembunuh sang Khalifah, ada yang
mengatakan Muhammad bin Abi Bakar ( Gubernur Mesir yang baru ), riwayat lain
mengatakan pembunuhnya adalah Aswadan
bin Hamrab dari Tujib, Mesir. Ada juga yang mengatakan Al Ghafiki dan
Sudan bin Hamran.
Beliau
dimakamkan di Pemakaman Baqi di Madinah, beliau meninggalkan empat orang istri.
Beliau juga meninggalkan wasiat yang tersimpan dalam lemari beliau, wasiat itu
adalah : Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Penyayang “Utsman bin Affan bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak
disembah selain Allah semata tiada sekutu bagiNya dan bahwasanya Muhammad
adalah hamba dan utusanNya. Surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar
adanya. Bahwasanya Allah akan membangkitkan manusia dari dalam kubur di hari
yang tidak diragukan lagi dan Allah tidak akan menyelisihi janjiNya. Di atasnya
manusia hidup dan di atasnya pula manusia mati dan di atasnya juga akan
dibangkitkan kembali insya Allah”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar