Minggu, 04 Mei 2014

Kisah Umar Bin Khatab


“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Fath 29]
Umar adalah seorang pemimpin yang sangat dihormati oleh bawahannya, karena kejujurannya dan keikhlasannya dalam menegakkan agama Allah. Seperti yang telah diterangkan oleh Khalid bin walid bahwa jika Umar bin Khatab masih hidup, maka takkan ada ruang fitnah. Beliau berasal dari Bani Adi, salah satu rumpun dari suku Quraisy, Ayahnya adalah Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya bernama Hantamah binti Hasyim. Beliau dilahirkan di kota mekkah pada tahun 581 M / 40 sebeluh Hijriah. Beliau terkenal sebagai jawara dalam hal pertarungan duel. Ayah beliau bernama Khattab dan ibu beliau bernama khatmah. Sebelum masuk Islam Nabi SAW pernah berdoa : “ Ya Allah...jadikan Islam ini kuat dengan masuknya salah satu dari kedua orang ini. Umar bin Khattab atau Amr bin Hisham.”. dan Allah telah menghendaki Umar agar memperkuat agama-Nya. Dan beliau termasuk pada generasi pertama yang masuk Islam. Dan masuknya Umar kedalam Islam ini memberikan dampak yang sangat signifikan bagi kaum muslimin karena kedudukannya di suku quraisy, suku terbesar saat itu, kini Nabi Muhammad dan kaum muslimin mulai berani menyembah Allah SWT secara terang-terangan.
Ada banyak hal yang dilakukan Umar bin Khatab dan bisa dijadikan pelajaran bagi kita, diantaranya adalah kejujuran sikapnya yang tegas terhadap bawahannya :
1.      Pada masa pemerintahan beliau, gubernur mesir bernama Amr bin Al-‘As membuat mimbar yang khas untuk dirinya, maka khalifah Umar pun merasa tidak senang dengan hal ini. Akhirnya khalifah Umar mengirim surat kepada Gubernur Mesir ini yang isi suratnya “Aku mendengar kamu telah membina satu mimbar agar boleh meninggikan dirimu dari umat Islam, adakah tidak cukup kamu berdiri dan mereka berada di kakimu, aku ingin kamu segera meruntuhkan mimbarmu”.
2.      Sa’ad adalah seorang sahabat besar Nabi SAW , pada masa pemerintahan khalifah Umar, sa’ad dilantik sebagai gubernur kufah , Sa’ad telah membangun pagar di sekitar rumahnya hal ini dilakukan karena untuk menghindari kebisingan karena rumah sa’ad dekat dengan pasar, tapi Sa’ad ingat kalau berita ini sampai kepada khalifah Umar, maka segera Sa’ad menyuruh Muhammad bin Maslamah untuk merobohkannya.
3.      Khalifah Umar mendapat laporan bahwa al-Khudaira istri Mujasha’ bin Mas’od (seseorang yang diberi kepercayaan oleh khalifah Umar dengan banyak diberi tugasan) banyak membeli perabotan rumah dan hiasan dinding, mendengar berita ini khalifah Umar segera mengirim surat kepada Mujasha’ bin Mas’od agar segera menghilangkan perhiasannya. Segera setelah menerima surat dari khalifah Umar Mujasha’ bin Mas’od mengerjakan apa yang diperintahkan sang khalifah.
4.      Khalid bin Walid seorang gubernur Syiria pada pemerintahan khalifah Umar bin Khatab saat dicopot dari jabatannya oleh khalifah Umar berkata : “Amir al-Mukminin (Umar r.a) melantik aku sebagai gabenor dan setelah urusan menjadi licin dan lancar, beliau melucutkan jawatanku", lalu ada yang berkata kepada Khalid bin Walid : "Sabarlah wahai ketua, ia waktu untuk bermulanya fitnah", tapi Khalid malah menimpali orang itu dengan berkata : "selagi anak Al-Khattab ini hidup, selagi itu tiada ruang fitnah untuk berlaku"
5.      Khalifah Umar tetap menghukum anaknya Abd Rahman bin Umar Al-Khattab yang telah melanggar hokum dengan meminum arak, seperti apa yang berlaku pada orang lain.
6.      Khalifah Umar tetap bersikap adil, walaupun warganya itu seorang Yahudi, saat itu di mesir akan dibangun masjid oleh gubernur Amr bin Ash, tapi kebetulan lokasi pembuatan masjid itu terhalang oleh rumah seorang yahudi. Akhirnya sang gubernur meminta kepada yahudi tersebut agar menjual rumahnya, tapi si yahudi tidak mau, akhirnya gubernur Amr bin Ash menggusur paksa yahudi tersebut. Karena merasa tidak mendapatkan keadilan dari sang gubernur yahudi itupun pergi menemui khalifah umar di Madinnah, setelah bertemu dengan khalifah yahudi itupun menceritakan ketidakadilan gubernur mesir tersebut, serta merta khalifah Umar marah lalu memberikan pesan kepada gubernur mesir Amr bin Ash dengan tulang yang digaris lurus tengahnya dengan pedang sang khalifah. Akhirnya yahudi itupun kembali ke mesir lalu memberikan tulang tersebut kepada sang gubernur, gubernur Amr bin Ash pun gemetaran menerima pesan dari sang khalifah, karena khalifah berpesan kepada gubernur agar berlaku adil dan lurus seperti lurusnya garis di tulang, jika tidak bisa berlaku adil dan lurus maka khalifah umar sendiri yang akan meluruskan dengan pedangnya. Seketika proyek pengerjaan masjid itupun dihentikan dan rumah yahudi harus dibangun kembali. Sang yahudi malah kagum dengan keadilan Agama Islam, lalu si yahudi sejak saat itu memeluk Islam dan tanah dan rumahnya ia iklaskan sebagai wakaf.
Masih banyak keutamaan khalifah Umar ini, dengan ketegasan, kejujuran, dan keadilan sang khalifah, telah membuat khalifah Umar sangat disegani dan dihormarti oleh bawahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar