Tidak banyak data-data yang
menunjukkan tentang kisah Nabi Idris as, tapi ada yang mengatakan jika Nabi
Idris tinggal di Mesir dan berdakwah kepada cucu-cucu Qabil yang durhaka kepada
Allah.
Dalam Al-quran
diceritakan bahwa Nabi Idris adalah seorang Rasul dan Allah mengangkat beliau
ke derajat yang tinggi. Allah SWT berfirman : "Dan
ceritakanlah (Hai Muhammad kepada mereka kisah) Idris (yang tersebut)di dalam
Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang
rasul. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (QS. Maryam:
56-57)
Ada banyak
keutamaan Nabi Idris as, diantaranya adalah dia adalah penemu tulisan dan alat
untuk menulis. Beliau juga dianugerahi berbagai ilmu, seperti ilmu perhitungan,
ilmu alam, dan ilmu astronomi. Menurut dongeng kuno bahwa Nabi Idris adalah seorang
pahlawan Mesir bernama Uzairis, karena kegagahan dan keberanian beliau sehingga
beliau dijuluki (asad al-asad) yaitu singa dari segala singa.
Ada beberapa
nasihat dan ajaran Nabi Idris as yang ditujukan kepada umatnya. Tapi bisa juga
menjadi pelajaran bagi kita di jaman sekarang ini.
Nasihatnya adalah
sebagai berikut.
- Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan.
- Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya.
- Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu.
- Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.
- Taatlah kepada rajamu dan tunduklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
- Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
- Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
- Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.
Ada juga suatu kisah tentang Nabi
Idris, yaitu ketika Nabi Idris bertemu dengan malaikat Izrail.
Suatu hari Nabi Idris dikunjungi
malaikat Izrail, berkata Nabi Idris kepada Malaikat Izrail : “Wahai malaikat
Izrail, engkau datang ke sini untuk berkunjung ataukah untuk berziarah?” lalu
malaikat Izrail menjawab : “aku datang kesini untuk berziarah dengan izin
Allah.” Lalu berkata lagi Nabi Idris : “Hai malaikat Izrail aku ada kepentingan
dengan engkau.” Malaikat Izrail menjawab : “keperluan apa itu?” berkata Nabi
Idris : “yaitu agar engkau mencabut nyawaku lalu Allah menghidupkanku kembali,
agar aku bisa beribadah kepada Allah setelah aku merasakan sakaratul maut.” Lalu
malaikat Izrail menjawab : “sesugguhnya aku tidak mencabut nyawa kecuali
mendapat izin dari Allah” lalu Allah mewahyukan kepada malaikat Izrail agar
mencabut nyawa Nabi Idris. Lalu seketika Nabi Idris nyawanya dicabut oleh
malaikat Izrail dan Nabi Idrispun meninggal dunia. Pada saat itu malaikat
‘izrail menangisi kematian Nabi Idris dan memohon kepada Allah agar Nabi Idris
dihidupkan kembali.
Allah
mengabulkan do’a malaikat Izrail dan Nabi Idris hidup kembali. Malaikat Izrail
bertanya kepada Nabi Idris, “hai saudaraku, bagaimana rasanya sakaratul maut?”
Nabi Idris menjawab : “seumpama hewan yang dikuliti selagi masih hidup,
begitulah rasanya sakaratul maut, bahkan seribu kali lebih sakit lagi.” Lalu
malaikat Izrail menimpali, “akan kucabut dengan halus dan berhati-hati nyawa
yang seperti itu.” Lalu Nabi Idris meminta satu permintaan lagi kepada Malaikat
Izrail, berkata Nabi Idris kepada Malaikat Izrail, “Wahai malaikat maut, saya
mempunyai permintaan lagi kepada engkau, yaitu saya ingin melihat neraka
jahanam, agar saya bisa beribadah lebih baik setelah saya melihat belenggu
rantai dan kalajengking yang menyengat orang-orang di neraka jahanam.” Lalu
malaikat Izrail menjawab, “saya tidak akan pergi ke neraka Jahanam tanpa izin
dari Allah.” Lalu Allah memberi wahyu kepada malaikat Izrail agar pergi ke
neraka jahanam bersama-sama Nabi Idris. Nabi Idris pergi bersama malaikat
Izrail. Dan Nabi Idris melihat berbagai siksaan yang disediakan kepada para
ahli neraka. Seperti belenggu rantai-rantai, kala jengking, ular, pohon zakum,
dan lain sebagainya. Lalu Nabi Idris meminta kembali kepada malaikat Izrail,
berkata Nabi Idris, “wahai malaikat Izrail, aku ingin melihat surga agar aku
nanti menjadi meningkatkan amal ibadah setelah aku melihat keindahan surga dan
berbagai kenikmatan-kenikmatan didalamnya. Lalu malaikat Izrail menjawab :
“saya tidak akan pergi ke surga tanpa ada izin dari Allah.” Lalu lewat
wahyu-Nya Allah member izin kepada malaikat Izrail untuk pergi kw surga
bersama-sama Nabi Idris.
Di surga Nabi
Idris melihat berbagai kenikmatan berupa buah-buahan, istana-istana yang megah,
juga sungai-sungai yang mengalir indah dan kenikmatan-kenikmatan yang lain. Nabi
Idris berkata kepada malaikat Izrail, “saya telah melihat neraka jahanam dengan
berbagai siksaan di dalamnya, maka mohonkanlah aku kepada Allah agar aku
diizinkan memasuki surga dan meminum air sungainya agar hilang rasa sakit pada
tenggorokanku akibat sakaratul maut dan agar aku terhindar dari siksa api
neraka. Kemudian malaikat Izrail meminta izin kepada Allah agar diberi izin
memasuki surga, dan Allah mengijinkannya. Akhirnya mereka berdua memasuki surga
lalu keluar lagi. Berkata Nabi Idris
kepada malaikat Izrail, “hai melaikat Izrail sesungguhnya selipar saya telah
tertinggal di surga di bawah pohon, maka kembalikanlah saya ke dalam surga.”
Lalu Nabi Idris memasuki surga lagi, tapi kali ini Nabi Idris tidak mau keluar
dari surga. Maka berteriaklah malaikat Izrail kepada beliau, “hai Idris,
keluarlah engkau dari surga” tapi Nabi Idris menimpali, “Allah SWT telah
berfirman bahwa tiap-tiap jiwa pasti akan merasakan sakaratul maut sedangkan
saya sudah pernah merasakannya. Allah SWT juga berfirman, dan tidaklah kalian
semua kecuali memasuki (surga atau neraka), saya sudah pernah memasukinya.
Allah juga berfirman tidaklah mereka
dikeluarkan (dari surga). Kemudian Allah berfirman kepada malaikat
Izrail : “Tinggalkanlah dia (Nabi Idris)
sesungguhnya Aku telah memutuskan dia di zaman azali dahulu bahawa sesungguhnya
dia (Nabi Idris) tergolong ahli dan penghuni syurga.”
Itulah kisah Nabi Idris as, semoga bisa menjadi pelajaran
bagi kita semua yang masih hidup. Agar dapat meningkatkan amal ibadah dan dapat
menjadi ahli surga seperti Nabi Idris as. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar