Jumat, 12 Desember 2014

Kisah Nabi Idris as



Tidak banyak data-data yang menunjukkan tentang kisah Nabi Idris as, tapi ada yang mengatakan jika Nabi Idris tinggal di Mesir dan berdakwah kepada cucu-cucu Qabil yang durhaka kepada Allah.
Dalam Al-quran diceritakan bahwa Nabi Idris adalah seorang Rasul dan Allah mengangkat beliau ke derajat yang tinggi. Allah SWT berfirman : "Dan ceritakanlah (Hai Muhammad kepada mereka kisah) Idris (yang tersebut)di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang rasul. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (QS. Maryam: 56-57)
Ada banyak keutamaan Nabi Idris as, diantaranya adalah dia adalah penemu tulisan dan alat untuk menulis. Beliau juga dianugerahi berbagai ilmu, seperti ilmu perhitungan, ilmu alam, dan ilmu astronomi. Menurut dongeng kuno bahwa Nabi Idris adalah seorang pahlawan Mesir bernama Uzairis, karena kegagahan dan keberanian beliau sehingga beliau dijuluki (asad al-asad) yaitu singa dari segala singa.
Ada beberapa nasihat dan ajaran Nabi Idris as yang ditujukan kepada umatnya. Tapi bisa juga menjadi pelajaran bagi kita di jaman sekarang ini.
Nasihatnya adalah sebagai berikut.
  • Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan.
  • Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya.
  • Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu.
  • Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.
  • Taatlah kepada rajamu dan tunduklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
  • Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
  • Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
  • Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.
Ada juga suatu kisah tentang Nabi Idris, yaitu ketika Nabi Idris bertemu dengan malaikat Izrail.
Suatu hari Nabi Idris dikunjungi malaikat Izrail, berkata Nabi Idris kepada Malaikat Izrail : “Wahai malaikat Izrail, engkau datang ke sini untuk berkunjung ataukah untuk berziarah?” lalu malaikat Izrail menjawab : “aku datang kesini untuk berziarah dengan izin Allah.” Lalu berkata lagi Nabi Idris : “Hai malaikat Izrail aku ada kepentingan dengan engkau.” Malaikat Izrail menjawab : “keperluan apa itu?” berkata Nabi Idris : “yaitu agar engkau mencabut nyawaku lalu Allah menghidupkanku kembali, agar aku bisa beribadah kepada Allah setelah aku merasakan sakaratul maut.” Lalu malaikat Izrail menjawab : “sesugguhnya aku tidak mencabut nyawa kecuali mendapat izin dari Allah” lalu Allah mewahyukan kepada malaikat Izrail agar mencabut nyawa Nabi Idris. Lalu seketika Nabi Idris nyawanya dicabut oleh malaikat Izrail dan Nabi Idrispun meninggal dunia. Pada saat itu malaikat ‘izrail menangisi kematian Nabi Idris dan memohon kepada Allah agar Nabi Idris dihidupkan kembali.
Allah mengabulkan do’a malaikat Izrail dan Nabi Idris hidup kembali. Malaikat Izrail bertanya kepada Nabi Idris, “hai saudaraku, bagaimana rasanya sakaratul maut?” Nabi Idris menjawab : “seumpama hewan yang dikuliti selagi masih hidup, begitulah rasanya sakaratul maut, bahkan seribu kali lebih sakit lagi.” Lalu malaikat Izrail menimpali, “akan kucabut dengan halus dan berhati-hati nyawa yang seperti itu.” Lalu Nabi Idris meminta satu permintaan lagi kepada Malaikat Izrail, berkata Nabi Idris kepada Malaikat Izrail, “Wahai malaikat maut, saya mempunyai permintaan lagi kepada engkau, yaitu saya ingin melihat neraka jahanam, agar saya bisa beribadah lebih baik setelah saya melihat belenggu rantai dan kalajengking yang menyengat orang-orang di neraka jahanam.” Lalu malaikat Izrail menjawab, “saya tidak akan pergi ke neraka Jahanam tanpa izin dari Allah.” Lalu Allah memberi wahyu kepada malaikat Izrail agar pergi ke neraka jahanam bersama-sama Nabi Idris. Nabi Idris pergi bersama malaikat Izrail. Dan Nabi Idris melihat berbagai siksaan yang disediakan kepada para ahli neraka. Seperti belenggu rantai-rantai, kala jengking, ular, pohon zakum, dan lain sebagainya. Lalu Nabi Idris meminta kembali kepada malaikat Izrail, berkata Nabi Idris, “wahai malaikat Izrail, aku ingin melihat surga agar aku nanti menjadi meningkatkan amal ibadah setelah aku melihat keindahan surga dan berbagai kenikmatan-kenikmatan didalamnya. Lalu malaikat Izrail menjawab : “saya tidak akan pergi ke surga tanpa ada izin dari Allah.” Lalu lewat wahyu-Nya Allah member izin kepada malaikat Izrail untuk pergi kw surga bersama-sama Nabi Idris.
Di surga Nabi Idris melihat berbagai kenikmatan berupa buah-buahan, istana-istana yang megah, juga sungai-sungai yang mengalir indah dan kenikmatan-kenikmatan yang lain. Nabi Idris berkata kepada malaikat Izrail, “saya telah melihat neraka jahanam dengan berbagai siksaan di dalamnya, maka mohonkanlah aku kepada Allah agar aku diizinkan memasuki surga dan meminum air sungainya agar hilang rasa sakit pada tenggorokanku akibat sakaratul maut dan agar aku terhindar dari siksa api neraka. Kemudian malaikat Izrail meminta izin kepada Allah agar diberi izin memasuki surga, dan Allah mengijinkannya. Akhirnya mereka berdua memasuki surga lalu keluar lagi.  Berkata Nabi Idris kepada malaikat Izrail, “hai melaikat Izrail sesungguhnya selipar saya telah tertinggal di surga di bawah pohon, maka kembalikanlah saya ke dalam surga.” Lalu Nabi Idris memasuki surga lagi, tapi kali ini Nabi Idris tidak mau keluar dari surga. Maka berteriaklah malaikat Izrail kepada beliau, “hai Idris, keluarlah engkau dari surga” tapi Nabi Idris menimpali, “Allah SWT telah berfirman bahwa tiap-tiap jiwa pasti akan merasakan sakaratul maut sedangkan saya sudah pernah merasakannya. Allah SWT juga berfirman, dan tidaklah kalian semua kecuali memasuki (surga atau neraka), saya sudah pernah memasukinya. Allah juga berfirman tidaklah mereka  dikeluarkan (dari surga). Kemudian Allah berfirman kepada malaikat Izrail : “Tinggalkanlah dia (Nabi Idris) sesungguhnya Aku telah memutuskan dia di zaman azali dahulu bahawa sesungguhnya dia (Nabi Idris) tergolong ahli dan penghuni syurga.”
Itulah kisah Nabi Idris as, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua yang masih hidup. Agar dapat meningkatkan amal ibadah dan dapat menjadi ahli surga seperti Nabi Idris as. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar